Sabtu, 20 Februari 2016

Struktur Tubuh Manusia

 Kita awali dengan Anatomi manusia adalah sebuah bidang khusus dalam yang mempelajari struktur tubuh manusia, sedangkan jaringan dipelajari di histologi dan sel di sitologi. Tubuh manusia, seperti tubuh hewan, terdiri atas sistem, yang terdiri dari organ - organ, jarigan -jaringan, dan sel -sel.


Sistem Tubuh Manusia Antara lain :


  • Sistem pencernaan : pemrosesan makanan yang terjadi di dalam mulut, perut dan yang terakhir usus.
  • Sistem integumen : kulit, dan rambut.
  • Sistem kekebalan : mempertahankan tubuh dari serangan benda yang menyebabkan penyakit.
  • Sistem endokrin : komunikasi dalam tubuh dengan hormon.
  • Sistem kardiovaskular : memompa darah ke seluruh tubuh.
  • Sistem limfatik : struktur yang terlibat dalam transfer limfa antara jaringan dan aliran darah.
  • Sistem otot : menggerakan tubuh seperti tengan, kaki, mulut, kepala, dan lain sebagainya.
  • sistem reproduksi : reproduksi.
  • Sistem pernapasan : organ yang digunakan untuk bernafas, seperti paru - paru.
  • Sistem saraf : mengumpulkan, mengirim, dan memproses informasi dalam otak dan saraf.
  • Sistem rangka : sokongan dan perlindungan struktural dengan tulang.
  • Sistem urin : ginjal dan struktur yang dihubungkan dalam produksi dan eksresi urin.
Organ Dalam Tubuh Manusia Sesuai Abjad.



  • Appendiks ( usus buntuk atau umbai cacing )
  • Duodenum.
  • Esofagus.
  • Ginjam.
  • Hati.
  • Jantung.
  • Kandung empedu.
  • Kandung kemih.
  • Kulit.
  • Kunci paha.
  • Limpa.
  • Mata.
  • Otak.
  • Ovarium.
  • Pankreas.
  • Paratiroid.
  • Paru - paru.
  • Lambung.
  • Pituitari.
  • Prostat.
  • Rahim.
  • Thymus.
  • Tiroid.
  • Urus.
  • Vena.
  • Zakar.
Penjelasan berikutnya saya akan bagikan menggunakan gambar agar lebih jelas untuk di pahami.

Coba Anda lihat gambar di bawah ini menjelaskan bagian - bagian otot tubuh manusia.
Penjelasan Lengkap + Gambar Anatomi Manusia | NIGHT002




Selanjutnya ialah Anatomi Otak Manusia.


Penjelasan Lengkap + Gambar Anatomi Manusia | NIGHT002



Selanjutnya ialah Anatomi Mulut Manusia.
Penjelasan Lengkap + Gambar Anatomi Manusia | NIGHT002

Selanjutnya ialah Anstomi Lidah Manusia.

Penjelasan Lengkap + Gambar Anatomi Manusia | NIGHT002

Selanjutnya ialah Anatomi Kulit Manusia.

Penjelasan Lengkap + Gambar Anatomi Manusia | NIGHT002
Selanjutnya ialah Anatomi Hidung Manusia.


Penjelasan Lengkap + Gambar Anatomi Manusia | NIGHT002

Selanjutnya ialah Anatomi Rambut Manusia.
Penjelasan Lengkap + Gambar Anatomi Manusia | NIGHT002

Selanjutnya ialah Anatomi Kuku Manusia,


Penjelasan Lengkap + Gambar Anatomi Manusia | NIGHT002

Selanjutnya ialah Anatomi Tangan Manusia.

Penjelasan Lengkap + Gambar Anatomi Manusia | NIGHT002
Selanjutnya ialah Anatomi Kaki Manusia.



Penjelasan Lengkap + Gambar Anatomi Manusia | NIGHT002



Sekian artikel kali ini semoga ilmu di atas bisa membantu Anda mencari pencerahan, artikel yang berjudul Penjelasan Lengkap + Gambar Anatomi Manusia | NIGHT002, termasuk ke dalam label : Ilmu Pengetahuan.

Semoga bermanfaat.

Regards,

Admin NIGHT002

sumber : http://night002.blogspot.co.id/2015/03/penjelasan-lengkap-gambar-anatomi-manusia.html

Struktur Tumbuhan

Apakah yang dimaksud dengan struktur tumbuhan? Struktur tumbuhan adalah tampilan fisik tubuh tumbuhan. Penampilan fisik dapat berupa bentuk luar (morfologis) dan bentuk dalam (anatomis). Bentuk luar mudah dikenali dari penampakan bagian tubuh (organ) tumbuhannya, sedangkan bentuk dalam hanya akan terlihat jika dilakukan pembedahan atau pembuatan sayatan tipis yang diamati di bawah mikroskop. Tumbuhan beraneka ragam dari jenis dan lingkungan tempat hidupnya. Oleh karena itu, tampilan fisik tubuhnya juga saling berbeda. Namun, betapapun berbeda, tumbuhan memiliki ciri dasar yang sama, yaitu memiliki akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Berikut ini kita akan bahas tentang bagian-bagian tumbuhan itu.
Struktur dan Fungsi Akar
akar
akar
Pada umumnya, akar terdapat di tanah, kecuali tumbuhan air, tumbuhan parasit, dan tumbuhan epifit. Fungsi pokok akar untuk menyerap zat makanan dan menopang tegaknya tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan air, akarnya tenggelam di dalam air atau masuk ke tanah di dasar air.  Pada tumbuhan parasit, seperti benalu akarnya menancap masuk ke batang inang. Pada tumbuhan epifit, yaitu tumbuhan yang menempel atau melekat pada batang tumbuhan lain, akarnya digunakan untuk melilit batang tumbuhan yang ditumpangi. Pada beberapa jenis tumbuhan, akar juga memiliki fungsi khusus yang lain. Menurut sifatnya, ada dua macam system perakaran, yaitu akar tunggang dan akar serabut. Ada perbedaan diantara keduanya yang tampak sejak masa kecambahnya. Akar pokok merupakan perkembangan lanjut dari akar lembaga (radikula/akar primer/akar embrional). Pada umumnya, akar pokok tumbuhan lebih dominan dan lebih besar kemudian dari akar pokok dihasilkan cabang akar (akar sekunder/akar lateral). Akar pokok dan cabang akar tersebut menopang tegaknya batang. Sistem perakaran tersebut dimiliki oleh berbagai macam tumbuhan biji berkeping dua (dikotil). Pada akar serabut, akar pokok tidak berkembang dan akan lenyap. Akar yang berkembang adalah akar liar (akar adventif) yang muncul pada bagian batangnya. Akar adventif banyak muncul di sekitar buku batang dengan ukuran relatif sama, jumlahnya banyak dan susunannya rapat. Oleh karena itu, akar serabut cukup kuat menopang tegaknya batang walaupun perakarannya dangkal. System perakaran serabut dimiliki oleh berbagai macam tumbuhan biji berkeping tunggal (monokotil).
Struktur dan Fungsi Batang
batang
batang
Pada umumnya, batang berada di atas tanah. Fungsi utamanya adalah menopang tegaknya tanaman, menopang dan mengarahkan posisi daun agar memperoleh energi matahari yang cukup, serta sebagai alat transportasi air dan zat makanan dari akar menuju puncak. Fungsi transportasi didukung oleh adanya berkas pengangkut, yaitu xylem dan floem. Pada umumnya, tumbuhan membentuk percabangan, tetapi ada diantaranya yang tidak bercabang.
  1. Ciri-ciri batang
Organ batang memiliki cirri khas yang membedakannya dengan akar. Pada batang dihasilkan daun-daun. Tempat duduk daun pada batang disebut buku-buku batang (nodus). Setiap ketiak daun terdapat mata tunas yang disebut tunas ketiak (tunas lateral/tunas tepi). Tunas ketiak yang tumbuh akan menghasilkan tunas cabang. Walaupun daun gugur, buku-buku batangnya akan tetap terlihat jelas. Pada batang rumput, batangnya beruas-ruas. Pada pangkal ruas terdapat pelepah daun dan tunas ketiak yang dapat menghasilkan cabang.
  1. Anatomi batang
(GBR) Batang tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil memiliki kekhasan susunan anatominya masing-masing. Pada tumbuhan dikotil, batang terdiri atas bagian kayu dan kulit yang dapat dipisahkan. Diantara keduanya terdapat lapisan cambium. Cambium tersusun dari sel-sel yang selalu membelah, seperti meristem pucuk. Letak cambium di bagian tepi batang sehingga jaringan meristem itu disebut meristem lateral. Daerah ujung batang merupakan pusat pertumbuhan karena sel-sel penyusun jaringannya selalu membelah yang disebut meristem pucuk. Pada tumbuhan monokotil, daerah pangkal ruas batang menjadi titik tumbuhnya. Hal itu terjadi  karena pada daerah tersebut terdapat jaringan yang selalu membelah, disebut meristem interkalar,. Oleh karena itu, ruas batang dapat bertambah panjang. Contohnya adalah pada bambu, tebu,jagung dan rumput-rumputan.
Struktur dan Fungsi Daun
Daun merupakan organ yang sangat penting pada tumbuhan. Fungsi utama daun untuk fotosintesis dan pertukaran zat. Daun menyerap energi cahaya dan CO2, sedangkan airnya diserap melalui akar. Sisa respirasi dan fotosintesis dilepaskan melalui daun pula.
  1. Ciri-ciri Daun
Pada umumnya daun pipih, melebar atau meluas dan berwarna hijau. Helaian daun yang luas sangat membantu dalam menangkap energi matahari dan CO2. Cirri tersebut tentu sesuai dengan fungsinya. Ada 4 macam jaringan pada organ daun, yaitu jaringan epidermis, jaringan tiang, jaringan bunga karang, dan jaringan pengangkutan. Lihat gambar!
anatomy daun
anatomy daun
Jaringan epidermis
Merupakan lapisan sel terluar pada lapisan atas  dan bawah. Sel-selnya pipih menutup jaringan di bagian dalamnya dan diantaranya berubah menjadi mulut daun (stoma). Stoma sebagai alat pertukaran zat berperan mengendalikan pelepasan/hilangnya cairan jaringan. Akan tetapi, stoma juga mengatur masuknya CO2 yang dibutuhkan untuk fotosintesis. Pengendalian pertukaran zat itu terjadi melalui pengaturan membuka menutupnya stoma. Stoma tersusun dari dua sel penutup atau sel penjaga dan beberapa sel tetangga. Pada tumbuhan darat, stoma lebih banyak di permukaan bawah daun. Pada tumbuhan yang mengapung di air, seperti teratai, stoma berada di permukaan atas daun. Pada tumbuhan tenggelam, seperti Hydrilla sp. Tidak membentuk stomata.
Jaringan Tiang (jaringan palisade)
Jaringan tiang tersusun dari sel-sel yang memanjang dalam posisi tegak dan berisi banyak kloroplas. Jaringan itu dapat satu lapis atau beberapa. Kloroplas adalah perangkat sel tumbuhan yang di dalamnya terdapat klorofil dan perangkat fotosintesis lainnya.
Jaringan bunga karang (jaringan spons)
Merupakan lapisan sel-sel yang tidak teratur, banyak rongga udara, dan berada di bawah lapisan jaringan tiang. Sel-selnya juga berkloroplas sehingga menjadi tempat fotosintesis.
Jaringan pengangkutan
Jaringan pengangkutan pada daun membentuk suatu system pencabangan seperti jala yang kompleks, disebut tulang daun. Tulang daun terletak diantara jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Pada sayatan melintang tulang daun merupakan berkas pengangkut yang tersusun dari xylem dan floem.
Struktur dan Fungsi Bunga
Bunga tumbuhan berbiji memiliki ciri yang sangat bervariasi. Variasi cirri dapat dilihat dari                        warna, bau, susunan bunga, sifat kekelaminan, letak bakal biji, dan bentuk bunga. Pada tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae), bunga tersusun dari beberapa bagian meliputi kelopak, mahkota, putik, dan benang sari. Kelopak bunga dan mahkota bunga disebut perhiasan bunga. Warna perhiasan dan aroma bunga serta kelenjar madu berfungsi sebagai alat pemikat agen penyerbuk. Agen penyerbuk dapat berupa serangga, burung atau manusia. Alat kelamin berfungsi menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin jantan dihasilkan oleh benangsari, sedangkan sel kelamin betina dihasilkan oleh putik. Kepala putik adalah tempat peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Tangkai putik merupakan saluran bagi serbuk sari menuju ovarium.di dalam ovarium terdapat bakal biji yang di dalamnya terdapat sel telur. Dalam ovarium terdapat satu atau lebih bakal biji bergantung pada jenis tumbuhannya. Ovarium sekaligus merupakan bakal buahnya. Untuk melihat struktur bunga secara umum pada tumbuhan biji tertutup(angiospermae) lihat gambar!
anatomi bunga


sumber : https://starscientist.wordpress.com/sains-1/struktur-dan-fungsi-tubuh-tumbuhan/

Sistem Pernapasan pada Hewan

Sistem Pernapasan Pada Hewan

Baik kita akan langsung saja ke pembahasan yang pertama yakni sistem pernapasan pada hewan yang menyusui atau yang di kenal dengan nama Hewan Mamalia.
1. Sistem Pernapasan pada Mamalia
Sistem Pernapasan pada Sapi
Taukah sobat Bahwa Pada hewan mamalia ternyata memiliki sistem dan mekanisme pernapasan yang sama seperti manusia. alat-alat pernapasanya terdiri atas hidung, batang tenggorok dan juga paru-paru.Pada paru-paru terdapat gelembung (aveolus) yang berdinding tipis dan terdiri atas sari lapis sel. Dinding alveolus berimpitan dengan dinding pembuluh kapiler darah yang juga terdiri atas satu lapis sel. O2 masuk ke dalam kapiler daran dan CO2 di keluar dari kapiler darah melalui difusi. Jadi sama ya teman-teman, jika ada Soal latihan tentang sistem pernapasan pada Mamalia sobat ingat juga sistem pernapasan manusia.
2. Sistem Pernapasan pada Aves
Selanjutnya kita akan membahas tentang sistem pernapasan pada aves atau yang lebih di kenal dengan Burung, Alat pernapasan burung terdiri atas :
  • lubang hidung
  • batang tenggorok (trakea)
  • cabang batang tenggorok (bronkus)
  • paru-paru.
Udara yang di Hirup burung masuk melalui lubang hidung, lalu ke batang tenggorok, cabang batang tenggorok dan akhirnya masuk ke dalam paru-paru.di dalam paru-paru terdapat gelembung paru-paru(alveolus), tempat terjadinya pertukaran gas. sementara itu di bagian bawah trakea terdapat pula alat suara yang di sebut dengan nama Siring. udara bertekanan tinggi yang melalui siring akan menggetarkan selaput suara di dalamnya sehingga menghasilkan bunyi.
Sistem Pernapasan pada burung
Umumnya pada burung yang dapat terbang memiliki alat bantu pernapasan yang berupa pundi-pundi udara, memiliki 9 buah pundi-pundi udara, yang mana Kesembilan pundi-pundi udara tersebut adalah sebagai berikut ini :
  • Sepasang pundi-pundi udara di leher;
  • Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian depan;
  • Sepasang pundi-pundi udara di perut;
  • Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian belakang;
  • Sebuah pundi-pundi udara diantara tulang selangka yang bercabang-cabang membentuk pundi-pundi udara antartulang selangka.
Fungsi dari pundi-pundi udara pada burung adalah untuk membantu pernapasan pada saat terbang, mengatur berat jenis tubuh, dan memperkeras suara yang di hasilkan oleh siring.
Taukah sobat bahwa Pundi-pundi udara dapat mengatur berat jenis tubuh burung, Caranya adalah dengan mengisi atau mengosongkan pundi-pundi udara.Pundi-pundi udara yang berisi udara menyebabkan berat jenis tubuh Secara keseluruhan menurun sehingga membantu dan memudahkan burung untuk terbang. Sebaliknya, apabilah pundi-pundi udara kosong, berat jenis tubuhnya akan naik.
Pada saat burung mengepak kan sayapnya untuk terbang, maka pengambilan oksigen melalui hidung mengalami hambatan karena terjadinya kontraksi otot-otot dada menekan paru-paru dan menghambat masuknya udara ke dalam paru-paru. Maka Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada waktu terbang, burung menggunakan cadangan udara yang ada di dalam pundi-pundi udara. Selanjutnya, udara tersebut masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran gas. Oksigen diikat óleh darah, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk proses oksidási. Karbon dioksida dari darah dilepaskan, kemudian dibuang ke luar tubuh melalui hidung. Burung setelah terbang beberapa saat akan menghabiskan udara yang tersimpan dàlam pundi-pundi untuk bernapas. Pundi-pundi udara akan diisi kembali ketika burung hinggap di atas pohon atau melayang di udara tanpa mengepakkan sayapnya.
3. Sistern Pernapasan pada Reptilia
Taukah sobat genggaminternet.com bahwa sistem pernapasan Hewan reptilia mirip dengan sistem pernapasan pada burung. alat-alat pernapasan pada Reptilia terdiri dari. Lubang Hidung, batang tenggorok dan Paru-paru. Fase pemasukan udara (inspirasi) dan fase pengeluaran udara (ekspirasi) pada reptilia terjadi melalui mekanisme pernapasan yang sama dengan mamalia.
Sistern Pernapasan pada kadal
Beberapa jenis reptilia yang hidup di air, misalnya kita ambil sebagai contoh buaya, Buaya memiliki katup pada lubang hidung, batang tenggorok, serta kerongkongannya. Dengan demikian, ketika buaya menyelam, air tidak dapat masuk ke saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
4. Sistem Pernapasan pada Amfibi
Katak merupakan hewan yang tergolong kedalam amfibi yang mana selama hidupnya mengalami metamorfosis atau yang di kenal sebagai perubahan bentuk tubuh. seiring dengan proses metamorfosis, alat pernapasan pada katak juga mengalami perubahan, setelah menetas, berudu katak bernapas menggunakan kedua pasang insang luar yang di milikinya. Lalu beberapa saat kemudian, terbentuk pasangan insang yang ketiga, sementara itu dua pasang insang yang lain menjadi besar. lembaran-lembaran insang tersebut selalu bergetar sehingga air di sekelilingnya selalu berganti-ganti. Oksigen yang larut di dalam air di sekeliling insang berdifusi masuk ke dalam pembuluh kapiler darah pada insnag.Selanjutnya, celah-celah insang terbentuk di antara lengkung- lengkung insang bersamaan dengan terbentuknya mata pada waktu berudu berumur sekitar enam sampai sembilan hari.
Sistem Pernapasan pada Amfibi
Kemudian, insang luar segera menunjukkan tanda-tanda mengerut bersamaan dengan terbentuknya insang dalam. Pada umur 12 hari, terbentuklah penutup insang (operkulum) dan lipatan kulit di depan insang pada kedua sisi. Seiring dengan proses metamorfosis katak, insang dalam kemudian menghilang dan berubah menjadi paru-paru. Setelah berudu menjadi katak dewasa, pernapasan dilakukan melalui paru-paru, kulit, dan selaput rongga mulut. Pernapasan melalui paru-paru bagi amfibi merupakan pemapasan yang utama. Pernapasan melalui paru-paru dimulai ketika katak mengisi rongga mulutnya dengan udara, kemudian menutup lubang hidungnya sebelah dalam.
Hal ini mengakibatkan udara dan rongga mulut terdorong masuk ke dalam paru-paru. Pernapasan melalui kulit dilakukan katak pada saat di dalam air ataupun di darat. Pernapasan ini dapat terjadi karena kulit katak yang tipis itu banyak mengandung kapiler darah dan perkembangan sistem pernapasan insang luar. Kulit tubuh katak yang selalu dijaga agar tetap lembap atau basah itu memudahkan oksigen yang berada di luar tubuh untuk berdifusi ke dalam pembuluh kapiler darah Agar kulit selalu lembap atau basah, katak memilih habitat di sekitar kolam, rawa, sungai, dan sawah.
Sistem Pernapasan pada Amfibi
Selaput rongga mulut katak juga digunakan untuk bemapas. Ketika katak mengisi rongga mulutnya dengan udara, oksigen yang terkandung dalam udara berdifusi melalui selaput rongga mulut. Selanjutnya, oksigen tersebut diikat oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh katak.
Nah sekarang teman-teman sudah mengerti ya tentang Bagai mana sistem pernapasan yang terjadi pada Katak, mari kita lanjutkan ke hewan berikutnya yakni Sistem pernapasan pada Ikan.
5. Sistem Pernapasan pada Pisces
Alat pernapasan Pisces atau yang di kenal dengan ikan pada umumnya berupa insang yang berjumlah Empat pasang, Letak insang di samping kiri serta kanan kepala ikan. Pada setiap insang memiliki banyak lembaran yang di selubungi oleh jaringan epitel dengan banyak anyaman pembuluh darah kapiler. Permukaan insang sangatlah lebar, terutama pada ikan yang aktif bergerak, cerakan cepat dapat meningkatkan kecepatan aliran air pada insang.
Sistem Pernapasan pada Ikan
Taukah sobat genggaminternet.com bahwa Insang memiliki struktur yang baik untuk mengarahkan aliran air dan darah dalam pertemuan/kontak yang sangat dekat. Pertukaran gas secara efisien terjadi ketika air mengalir melalui lembaran insang dan darah yang berada di permukaan insang mengalir dengan arah yang berlawanan (countercurrent). Dengan cara demikian, sekitar 80—90% oksigen sangat efisien masuk ke aliran darah. Pada ikan bertulang keras, misalnya ikan mas, insang dilindungi oleh tutup insang. Sebaliknya, ikan bertulang rawan, misalnya hiu. tidak memiliki tutup insang.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui fase Inspirasi dan Fase Ekspirasi, Fase Inspirasi adalah Fase pemasukan air ke dalam rongga mulut. Penutup insang menyamping, tetapi celah belakang masih tertutup selaput sehingg rongga mulut membesar. Keadaan itu menyebabkan tekanan udara dan rongga mulut lebih kecil dari pada tekanan udara di luat. lalu, bersamaan dengan membukanya celah mulut, air masuk ke dalam rongga mulut. Fase ekspirasi ialah fase pengikatan O2 dan air dan pelepasan CO2  dan dalam tubuh. Setelah rongga mulut penuh berisi air, celah mulut tertutup, dan celah insang membuka. Bersamaan dengan itu air didorong melewati lembaran insang sehingga terjadi pertukaran gas. Darah di dalam pembuluh kapiler selaput insang melepaskan CO2, ke dalam air dan mengikat O2 dan air. Sebagian besar jenis ikan memiliki organ gelembung renang yang mempunyai dua macam fungsi, yaitu untuk mengatur berat tubuh agar dapat naik turun di dalam air dan sebagai tempat cadangan oksigen.Beberapa jenis ikan, misalnya ikan gabus, ikan lele, ikan betok, dan ikan gurami, mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin adalah lipatan-lipatan yang tidak teratur sebagai perluasan rongga insang untuk menyimpan udara. Dengan memiliki labirin, ikan dapat hidup di dalam air yang berkadar oksigen rendah, misalnya pada lingkungan berlumpur.
Sistem pernapasan Insang
Ada juga beberapa jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru. Misalnya, ikan paru-paru australia (Neoceratodus sp.), ikan paru-paru afrika (Protopterus sp.), dan ikan paru-paru amerika selatan (Lepidosiren sp.). Ikan ini memiliki sebuah atau sepasang gelembung udara yang digunakan sebagai paru-paru, disebut pulmosis.
sekarang kita sistem pernapasan hewan yang berikutnya ya, yakni sistem pernapasan pada serangga.
6. Sistem Pernapasan pada Serangga
Sisttem pernapasan pada hewan serangga di kenal sebgagai Sistem Trakea. memiliki bentuk yang berupa anyaman-anyaman tabung yang bercabang-cabang ke seluruh bagian tubuh. cabang-cabang kecil pada trakea yang menembus jaringan tubuh di sebut dengan trakeol. Trakea bermuara pada lubang kecil yang di sebut dengan stigma(spirakel). Spirakel ini berfungsi sebagai jalan Masuk dan keluarnya udara pernapasan. Pada belalang misalnya yang memiliki sepuluh pasang spirakel , dua pasang spirakel terletak di bagian dada dan delapan pasang lainya terletak di sisi samping perut. Spirakel tersebut dilindungi oleh bulu yang membantu menepiskan debu dan benda-benda asing lain dan udara sebelum masuk ke trakea. Spirakel memiliki katup yang dapat membuka dan menutup.
Sistem Pernapasan pada belalang
Saat Menarik nafas otot belalang pada kerangka luar mengendur, tubuhnya mengembang, keadaan ini menyebabkan udara dari luar masuk melalui spirakel menuju ke dalam trakea.kemudian melalui trakeol sampai ke sel-sel tubuh. Pada waktu otot kerangka luar berkontraksi, tubuh belalang mengempis. Akibatnya, udara dan trakea terdesak menuju spirakel untuk dikeluarkan.
Mekanisme pernapasan pada serangga meliputi tiga fase, yaitu fase inspirasi, pertukaran gas, dan ekspirasi. Fase inspirasi memerlukan waktu seperempat detik, spirakel daerah dada membuka. Fase pertukaran gas memerlukan waktu sekitar satu detik, spirakel daerah dada ataupun perut menutup. Fase ekspirasi memerlukan waktu sekitar sath detik, spirakel daerah perut terbuka selama kurang lebih sepertiga detik.
Serangga yang hidup di air rnempunyai alat pernapasan yang berupa insang trakea. Insang trakea merupakan alat pernapasan yang berbentuk tabung, berdinding tipis dengan banyak trakeol,dan memiliki permukaan luas. Perrnukaan yang luas akan meningkatkan proses difusi oksigen dan dalam air menuju sistem trakea.
Larva nyamuk yang hidup di air mempunyai tabung pernapasan yang dapat dijulurkan ke permukaan air. Tabung tersebut berhubungan dengan sistem trakea dalam tubuhnya. Beberapa serangga air dewasa, misalnya kumbang air, memiliki cadangan udara yang tersimpan di bawah sayapnya. Kumbang air berenang ke permukaan air untuk bernapas. Sebagian udara yang diisap akan disimpan untuk digunakan pada waktu berada di dalam air.
Darah serangga tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak dapat mengikat oksigen. Oleh karena itu, darah serangga tidak berwarna merah. Setelah masuk ke dalam trakea, oksigen menuju ke trakeol,
kemudian masuk ke dalam sel-sel tubuh secara difusi. Karbon dioksida yang merupakan sisa dan pernapasan, dikeluarkan juga rnelalui sistem trakea yang bermuara pada spirakel.
7. Sistem Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-Laba
Sistem Pernapasan pada laba laba
Taukah sobat genggaminternet.com alat pernapasan pada kalajengking dan laba-laba adalah paru-paru buku. Paru-paru ini terletak di sisi tubuh bagian bawah. biasanya, paru-paru buku beripa dua buah kantong, yang masing-masing terdiri dari lipatan serupa lembaran daun yang berjumblah lima belas sampai dua puluh lembar.
Lipatan tersebut terbentuk dari lapisan epitel permukaan tubuh yang melekuk ke arah dalam dan membentuk helaian-helaian dalam suatu rongga. Setiap helaian itu berhubungan dengan udara luar rnelalui lubang spirakel. Melalui lipatan-lipatan itu, darah mengalir di dalam paru-paru buku. Udara masuk melalui stigma, kemudian menyebar di dalam ruang-ruang di antara lipatan-lipatan sehingga berhubungan langsung dengan darah.
8. Sistem Pernapasan pada Udang-udangan
Hewan-hewan kelompok kelas udang-udangan (Crustacea) yang hidup di air, bernapas dengan insang. Pada umumnya, masing-masing terdapat di rongga atau kamar insang. Kamar-kamar insang terletak di antara branchiostegit (pelindung insang) dan dinding badan.
Di permukaan insang banyak terdapat pembuluh darah dengan membran yang tipis. Oleh karena itu. proses pemasukan oksigen dari lingkungan ke darah dan pengeluaran karbon dioksida dan darah ke lingkungan yang berlangsung secara difusi, dapat terjadi dengan cepat dan efisien.
Pernapasan pada Udang-udangan
Keadaan insang hewan kelas udang-udangan bergantung kepada jenis dan habitatnya. Pada umumnya, bila kemampuan hidup di darat makin meningkat, insang mengalami penyusutan. Kepiting yang hidup di daerah pasang surut terbawah mempunyai 26 insang, hewan yang hidup di daerah Iebih dekat dengan daratan mempunyai 18 insang, sedangkan yang hidup di pantai mempunyai 12 insang.
Jenis udang-udang lain yang dapat hidup di air dan darat mempunyai rongga insang dengan banyak pembuluh darah. Pada kepiting darat, pertukaran udara terjadi dalam rongga insang. Insang menonjol ke dalam rongga insang yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara.
9. Sistem Pernapasan pada Cacing
Sistem Pernapasan pada Cacing Tanah
Taukah sobat genggaminternet.com bahwasanya Cacing tanah bernapas menggunakan kulitnya yang tipis. kulit cacing tanah banyak mengandung kapiler darah serta kelenjar lendir yang selalu menghasilka lendir. Lendir itu sendiri bermanfaat untuk menjaga kulit cacing agar selalu basah supaya Oksigen mudah berdifusi melalui kulit.Oksigen berikatan dengan hemoglobin di dalam plasma darah membentuk oksihemoglobin, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Lendir yang terdapat pada kulit cacing tanah juga berfungsi untuk memudahkannya bergerak.
10. Sistem Pernapasan pada Protozoa
Taukah sobat genggaminternet.com Hewan dan tumbuhan bersel satu tidak memiliki alat pernapasan khusus. Jadi keluar masuknya udara untuk pernapasan hewal bersel satu (protozoa), misalnya Amoeba sp. terjadi melalui selaput atau membran sel secara di fusi. menggunakan O2 untuk keperluan oksidasi, kadar O2 di dalam tubuhnya berkurang, sedangkan kadar CO2 bertambah.
Sistem Pernapasan pada Amoeba
Hal ini mengakibakan terjadinya perbedaan kadar oksigen di luar dan di dalam sel. Selanjutnya, oksigen berdifusi masuk ke dalam sel. Demikian juga, apabila kadar CO2 di luar sel tetap, sedangkan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 diluar sel tetap, sedangkan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 di dalam sel berdifusi ke luar sel.
Materi di Sadur Dari : Konsep dan Penerapan Sains Biologi, Hal :15-25, Penerbit : Tiga Serangkai.2004.Solo, Penulis : Drs.Sunarto.dkk


Sahabat Genggam internet Artikel Sistem Pernapasan Pada Hewan ini merupakan artikel terpanjang yang pernah saya bikin, untuk membuatnya butuh waktu setengah hari, Tapi untuk pembaca semuanya saya Senang melakukanya. jadi manfaatkan ilmu dengan sebaik-baiknya. bagikan juga artikel ini kepada teman-teman kamu melalui media sosial ataupun yang lainya. terima kasih sudah berkunjung, sampai ketemu di artikel berikutnya.

sumber : http://genggaminternet.com/sistem-pernapasan-pada-hewan/

Sistem Pernapasan pada Manusia

Sistem Pernapasan Pada Manusia (Artikel Lengkap)

Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.

Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.

1. Alat Pernapasan Manusia

Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.

1.1. Hidung (Cavum Nasalis)

Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung juga berfungsi sebagai salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.

1.2. Tekak (Faring)

Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.

1.3. Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.
  1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
  2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung
    dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
  3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut.
Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.

1.4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.

1.5. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.

1.6. Alveolus

Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.

1.7. Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura). Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-dalamnya. Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer disebut kapasitas vital paru-paru.

2. Proses Pernapasan Manusia

Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.
Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.
Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:
  1. Udara masuk melalui lubang hidung
  2. melewati nasofaring
  3. melewati oral farink
  4. melewati glotis
  5. masuk ke trakea
  6. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
  7. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
  8. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)

3. Bagian-Bagian Sistem Pernapasan Pada Manusia

Berikut adalah bagian-bagian anatomi sistem pernapasan pada manusia. Semua penjelasannya menggunakan Bahasa Indonesia.
Bagian-Bagian Sistem Pernapasan Pada Manusia
Berdasarkan gambar sistem pernapasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa sistem pernapasan pada manusia terdiri dari:
  1. Hidung
  2. Rongga hidung
  3. Concha
  4. Langit-langit lunak
  5. Pharink
  6. Larink
  7. Trakea
  8. Rongga pleura
  9. Paru-paru kanan
  10. Paru-paru kiri
  11. Tulang rusuk
  12. Otot intercosta
  13. Diafragma

4. Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia

Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua jenis. Yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

4.1. Pernapasan Dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
  1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
  2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

4.2. Pernapasan Perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
  1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
  2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

5. Penyakit Sistem Pernapasan pada Manusia

Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan,  penyakit, atau karena ulah manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan.

5.1. Asma

Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya  seperti serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pengobatan yang tepat dan teratur dapat membantu penderita. Serangan asma juga  dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.

5.2. Bronkhitis

Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun. Infeksi berulang bisa juga merupakan akibat dari:

5.3. Influenza

Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu.
Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.
Masa penularan hingga terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan hewan atau orang yang influensa.
Penderita dianjurkan agar mengasingkan diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.

5.4. Flu burung

Flu burung atau  avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan.

5.5. Flu babi (Swine influenza)

Flu babi  adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang  babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian
Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.

5.6. Asbestosis

Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.

5.7. Faringitis

Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat daya tahan tubuh  lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.

5.8. TBC

Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.

5.9. Emfisema

Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala emfisema:
  • Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
  • Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.

5.10. Kanker Paru-Paru

Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.

5.11. Pneumonia

Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.
Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.
Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.

sumber : http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/01/sistem-pernapasan-pada-manusia-artikel.htm